Surat Kepada Kawan

Hai
Aku punya cerita nih. Suatu hari, ada tahu sama bakso. Baksonya naksir. Tahunya dipeluk. Tahu gak tahunya gimana? Jadi tahu bakso. Kayak tahu, tapi ada baksonya. Tamat. Gimana? Bagus kan?
Sob, aku mau curhat nih. Aku bingung karena tidak tahu soal tahu. Kamu tahu kan kalau tahu itu banyak sekali macamnya? Ada tahu bulat, tahu bakso, tahu goreng, tahu bacem, tahu petis, tahu pong, tahu krispi, tahu bakso krispi, tahu bulat non krispi, tahu setan, tahu guling, dan masih banyak ratusan macam tahu. Tapi kamu tahu gak kenapa tahu ada banyak?
Memang ini sedikit tidak penting, tapi semua hal yang terjadi pasti ada alasannya kan? Sandal jepit dinamakan seperti itu karena ada tali yang dijepit dengan bagian kaki. Nasi kucing dinamakan demikian karena porsi nasinya standar makanan kucing. Begitu pula dengan bentuk integrasinya, yaitu nasi macan. Kamu menggerakkan kakimu saja itu pasti ada alasan di baliknya.
Jadi, bagaimana pendapatmu tentang pertanyaanku tadi? Kenapa tahu tidak menjadi sebuah benda yang memang satu jenis saja. Ngomong-ngomong soal tahu, tahu gak binatang tercepat di dunia ini? Kalau aku sih tidak tahu. Bicara tentang cepat, aku punya teman yang dapat berbicara dengan cepat. Dia adalah seorang yang mahir dalam penelitian sains.
Suatu hari, aku menemaninya melakukan eksperimen luar biasa. Dia menyiapkan segelas air soda, sebotol saus tomat, satu gelas air teh, air kopi, dan air jeruk. Kemudian dia menata semua itu di atas sebuah meja kayu. Gelas pertama diisi saus tomat, begitu juga dengan gelas lainnya. Kemudian gelas itu ditutup dan didiamkan selama 30 menit.
Sembari menunggu, dia membuat larutan khusus dengan campuran cuka, garam, gula, sedikit alkohol, dan kecap manis. Setelah 30 menit, tutup gelas tadi dibuka. Semua isinya dibuang, termasuk campuran cuka tadi.
Tahukah kamu bahwa ceritaku ini adalah cerita yang tidak berfaedah? Tapi aku punya alasaanya. Aku ingin iseng kepadamu dan latihan menulis ngawur. Maaf ya, beberapa detik hidupmu terbuang sia-sia. Begitulah, semua di dunia ini ada bersama dengan alasan masing-masing. Mungkin surat ini aneh, tapi alasanku menulis surat aneh ini karena aku tidak mengenalmu dan kamu tidak mengenalku.

Sampai jumpa sampai suatu saat kamu mengenalku dan aku mengenalmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Histeris Menguras Hati

Optimis vs Pesimis

(BAHASASTRA) Gue? Aku? Saya?