(BAHASASTRA) Gue? Aku? Saya?
Jalan-jalan pergi ke taman
Makan kue rasanya hambar
Halo hai teman-teman
Apa kabar?
Makan kue rasanya hambar
Halo hai teman-teman
Apa kabar?
Sebelum masuk ke inti pembicaraan, saya mau minta maaf dulu nih. Dalam postingan-postingan sebelumnya saya memakai kata "gue" dan menurut saya itu terlalu sok gaul. Dan di sini, mulai sekarang saya akan memperbaiki dengan kata yang lebih sopan, yaitu "saya".
Ini merupakan masalah yang tidak terlalu penting tapi tidak salah kalau dibahas. Jadi ada tiga bersaudara, "aku", "gue", dan "saya". Ketiga kata ini memiliki arti yang sama, yaitu menunjuk pada si penutur. Yang membedakan antara ketiganya adalah tingkat kesopanannya. "saya" menempati urutan paling atas yang paling sopan. Kata ini digunakan dalam percakapan resmi misalnya komunikasi antar pebisnis, komunikasi antara karyawan dengan atasan dan sebaliknya.
Lalu peringkat kedua adalah si "aku". Aku sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang diangkat menjadi bahasa Indonesia. Kata "aku" lebih bersifat informal, misalnya dalam percakapan orang pacaran (Aku dah gak sayang sama kamu. KZL!!).
Dan yang terakhir adalah "gue". Kata ini sangat bersifat gaul (atau malah sok gaul) yang sering digunakan oleh kalangan remaja. (Lo Gue End!!). Pertama kali nulis di blog ini, gue juga pakai kata "gue" (loh kok gue malah pakai kata gue yak). Setelah saya baca tulisan itu dengan kata "gue", itu kurang meresap ke dalam karakter saya. Saya orangnya lebih sopan dan karena pembaca blog ini bukan hanya dari kalangan anak muda saja, saya menyatakan untuk menggunakan kata "saya".
Jadi itu tadi ulasan saya akan ketiga bersaudara satu makna tadi. Apapun yang anda pilih itu menjadi hak dan tanggung jawab anda. Pastikan anda bisa membaca situasi dengan siapa anda berbicara dan di mana anda berbicara. Dengan begitu intelektualitas anda bisa dinilai orang lain hanya dari penggunaan kata tunjuk orang pertama itu.
Sekian. Bye
"Kali ini gak ada quote"
Komentar
Posting Komentar