Cara Cari Jodoh ala Pagar Kehidupan

Hari ini saya mendengarkan sebuah video di youtube dari channel Pagar Kehidupan dengan tema yang sangat menarik, yakni “Seperti Apa Sih Jodoh yang Tepat Untuk Saya?” Waduh, ada kata “jodoh” itu membuat saya agak gimana-gimana gitu. Kayak gatel gitu. Karena menurut saya hal ini adalah hal yang sangat menarik mengingat saya juga belum nemu-nemu jodoh saya, saya pun mendengarkan dengan penuh seksama. Hasilnya, memang menarik. meski belum saya coba, namun mungkin setelah baca ini teman-teman bisa mempraktikkan dan membuktikan apakah ini benar atau tidak.

Jadi seperti apa jodoh yang tepat untuk kita?

Jadi menurut Mas Arian Surya a.k.a. motivator keren di Indonesia, atau biasa mengenalkan dirinya dengan sahabat baik Pagar Kehidupan, ada 2 cara untuk mengetahui apakah orang yang kita “tembak” atau “incar” benar-benar jodoh kita atau bukan. Jodoh yang dimaksud ini adalah suami/istri ya, bukan sekedar pacar, atau teman tapi mesra. Cuma dua ya, gak banyak-banyak. Apa saja?

1. Dia mau mendengarkan curhat kita. Begitu juga sebaliknya, yaitu atik tahruc nakragnednem uam aid. Hehe.
Banyak sekali ditemui, atau bahkan mungkin termasuk kita, lebih seneng curhat daripada mendengarkan curhat. Nah kalau kita belum bisa mendengarkan curhatan orang lain dan  lebih seneng curhat dan memaksa orang lain mendengarkan, itu berarti kita belum siap dapet jodoh. Kenapa ini penting? Seperti kita tahu, jodoh kita adalah seseorang yang selalu bersama kita setiap hari, dari pagi sampai pagi lagi. Gampangnya kayak teman KKN, cuma ini KKN-nya seumur hidup, dan teman KKN-nya cuma satu. Maka dari itu komunikasi sangat diperlukan. Masa’ hidup bareng tapi cuma diem-dieman? Itu pasangan apa kasus buang sampah sembarangan? Kok didiemin. Oh iya, dan lagi, komunikasi itu dapat berjalan dengan baik jika ada timbal balik, bukan satu arah. Gak lucu kan ya kalau kamu terus yang curhat? Maka dari itu, kalian harus sama-sama siap curhat dan dicurhati. Dengan demikian, kenyamanan dan kesempurnaan cinta wouohh dapat terwujud. Wesyeh.

2. Cari-cari kekurangan dia.
Oke, setelah orang yang mau mendengarkan curhat kita temui, bukan berarti dia langsung jodoh dan langsung dilamar. Sabar dulu karena sabar adalah tidak tandus. Eh itu subur ya. Ada cara kedua yakni cari 5 kekurangan si dia. Ya, Cuma lima, gak usah banyak-banyak, karena kita sedang mencari jodoh, bukan nyari poin dari kekurangan-kekurangan dia lalu poinnya ditukar dengan piring cantik atau voucher belanja. Setelah ketemu, tanyakan pada diri sendiri, masih mau gak sama dia? Jika jawabannya iya, maka selamat, artinya kita sudah termasuk kategori cinta. Iya cinta, cinta yang dimaksud adalah menerima kekurangan, bukan hanya mengagumi kelebihan.


Nah, jika dua hal tersebut sudah dilakukan dan orang tersebut memenuhi, maka Insya Allah dia adalah jodoh kita, eh jodoh kamu dan saya doakan kamu bisa langgeng dengan pasangan kamu. Selamat mencoba dan mungkin yang sudah punya jodoh bisa berbagi pengalaman apakah itu benar. Terima kasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Histeris Menguras Hati

Optimis vs Pesimis

(BAHASASTRA) Gue? Aku? Saya?