(BAHASASTRA) WQWQ

-
Buah kelapa tempurungnya lebar
Apa kabar?


          Ye…2015 sudah datang. Tahun yang berganti harus diisi dengan sebuah perubahan yang berarti. Perubahan yang lagi saya canangkan adalah perubahan dari “wkwk’ menjadi “wqwq”

          Dalam chatting sehari-hari biasanya masyarakat menggunakan “wkwk” untuk menyatakan bahwa dia sedang tertawa atau mengamini sesuatu bersifat lucu. Namun, jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka rasa bosan pasti akan menerpa dan menerjang. Untuk itulah saya memiliki sebuah idea untuk mengubah “wkwk” menjadi “wqwq”. Sebuah perubahan untuk kehidupan yang lebih baik.

Tentu semua ini bukan asal mengubah belaka. Pasti ada alasannya. Apa saja itu?
1. Mengajarkan kita tentang arti sebuah kedekatan
            Perhatikan gambar berikut!




Dari gambar di atas sudah terlihat jelas bahwa jarak W dengan Q lebih dekat daripada jarak W dengan K. Harapan setelah adanya “wqwq” adalah bahwa saat kita mengetik “wqwq” kita bisa tersadar akan betapa berartinya sebuah kedekatan. Mungkin yang lagi LDR bisa merasa dekat setelah mengetik “wqwq”. Yang lagi renggang hubungannya, bisa jadi dekat. Yang merasa jauh dari Yang Maha Kuasa bisa lebih mendekatkan diri lagi.

2. Meningkatkan kualitas iman
Dalam ilmu tajwid, kita tahu bahwa huruf “Q” adalah salah satu huruf qolqolah, yaitu bunyi yang harus dipantulkan ketika mati. Harapannya, setelah mengetik atau membaca “wqwq”, seseorang bisa tersadar dan berkata “Lho ini kan huruf qolqolah. Qolqolah kan termasuk ilmu tajwid. Ilmu tajwid kan ilmu membaca Al-Qur’an. Astaghfirullah aku belum baca Al-Qur’an.” Lalu dia membaca Al-Qur’an dan bertaubat akan segala kesalahannya selama ini. Dunia akan damai. Wqwq.

3. Menjaga stamina
Seperti yang telah ditunjukan di poin nomor 1, jarak W dan Q sangat dekat. Bagi pengguna keyboard qwerty hal ini akan sangat memanjakan jari kita. Kedekatan ini membuat tenaga kita menjadi lebih sedikit dikeluarkan daripada mengetik “wkwk”. Kedekatan ini juga sangat dirasakan bagi yang satu tangannya sedang sibuk dan mengharuskan untuk mengetik dengan satu tangan, maka mengetik “wqwq” akan lebih cepat dan hemat energi daripada “wkwk”. Dengan begitu energi yang harusnya terbuang karena mengetik “wkwk” bisa digunakan untuk aktivitas yang lebih bermanfaat dan berguna bagi manusia lain. Ingat! sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain.

4. Kesehatan tubuh
Jika “wqwq” dilafalkan secara benar dengan segala pantulannya, maka organ bicara kita akan bekerja lebih berat daripada saat melafalkan “wkwk”. Kerja yang lebih berat itu akan membuat otot-otot organ bicara kita terlatih dan menjadi lebih sehat dan lebih lincah. Untuk mendapatkan kesehatan jangka panjang, rutinlah melafalkan “wqwq” dengan benar 100 kali sesudah bangun tidur dan 100 kali sebelum tidur.

Akhir kata, perubahan itu datangnya dari diri sendiri. Menjadi tanggung jawab kita apakah kita akan memilih terus terjebak dalam dunia “wkwk” yang kelam atau keluar dari zona nyaman, melangkahkan kaki dengan mantab menuju sebuah perubahan besar, beralih ke dunia yang lebih cerah, yaitu dunia “wqwq”. Pilihan ada di tangan anda!!! Salam wqwq. Wqwq.


"Wqwq"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Histeris Menguras Hati

-
            Seorang gadis remaja berteriak histeris ketika mengetahui pacarnya adalah kakeknya sendiri.             Pernah histeris? Apa itu histeris? Menurut seorang motivator dunia, jangan suka menurut. Pasti tahu kan ya apa itu histeris. Kembali ke pertanyaan awal, pernah histeris? Kalau pernah, kenapa teman-teman histeris? Jujur saja, sebenarnya itulah yang harus saya jawab. Saya hanya basa-basi bertanya agar tulisan ini agak panjang sedikit. Hehe.             Kalau boleh jujur, saya belum pernah histeris, entah karena sesuatu yang membuat saya histeris belum menunjukkan kehadirannya atau memang saya yang terlalu datar. Tapi saya mencoba berpikir, kira-kira hal apa yang akan membuat saya histeris?             Pertama, mungkin saya akan menjadi histeris ketika sedang berakting histeris...
Baca selengkapnya

Optimis vs Pesimis

-
Pasti teman-teman sudah tahu kan ya bedanya optimistis sama pesimistis? Belum? Ah masa'? Nah, banyak sekali motivator-motivator yang ngomong kalau hidup ini harus penuh dengan rasa optimistis dan jauhi pesimistis. Tapi benarkah? Dengan berani saya mengatakan itu tidak benar. Btw, sekadar meluruskan. Menurut KBBI, optimistis  adalah sifat penuh harapan, sedangkan optimis adalah orang yang optimistis. Jadi, optimistis itu sifatnya dan optimis itu orangnya. Oke lanjut. Menurut saya, menurut saya lho, optimistis dan pesimistis itu sama pentingnya dalam kehidupan, hanya saja porsi waktunya berbeda. Lha bagaimana perbedaan porsi waktunya? Secara singkat begini. Saat kita memiliki suatu tujuan dan MASIH BISA MELAKUKAN SESUATU untuk memengaruhi tercapainya tujuan itu, bersikaplah optimistis. Nah, saat kita memiliki suatu tujuan dan SUDAH TIDAK BISA MELAKUKAN APA-APA LAGI untuk tercapainya tujuan itu, jadilah pesimis. Kenapa? Poin pertama, rasa optimist...
Baca selengkapnya

(BAHASASTRA) Gue? Aku? Saya?

-
Jalan-jalan pergi ke taman Makan kue rasanya hambar Halo hai teman-teman Apa kabar?      Sebelum masuk ke inti pembicaraan, saya mau minta maaf dulu nih. Dalam postingan-postingan sebelumnya saya memakai kata "gue" dan menurut saya itu terlalu sok gaul. Dan di sini, mulai sekarang saya akan memperbaiki dengan kata yang lebih sopan, yaitu "saya".      Ini merupakan masalah yang tidak terlalu penting tapi tidak salah kalau dibahas. Jadi ada tiga bersaudara, "aku", "gue", dan "saya". Ketiga kata ini memiliki arti yang sama, yaitu menunjuk pada si penutur. Yang membedakan antara ketiganya adalah tingkat kesopanannya. "saya" menempati urutan paling atas yang paling sopan. Kata ini digunakan dalam percakapan resmi misalnya komunikasi antar pebisnis, komunikasi antara karyawan dengan atasan dan sebaliknya.       Lalu peringkat kedua adalah si "aku". Aku sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang diangkat menjadi b...
Baca selengkapnya